filsafat seni analisis
Nama: Wahyu Andika
Npm: 202246500657
Kelas: R3i
Dosen : Dr. Sn. Angga
Kusuma Dawami M.Sn
Mata kuliah: Filsafat
Seni
3
karya desain menggunakan teori mimesis dan significant form
Hasil analisis
1.
Karya: gilded roses
Mawar
Berlapis Emas
Pada
karya gambar yang berjudul Mawar berlapis emas adalah bunga yang sangat langka
yang tumbuh di puncak tertinggi di negeri ini. Ia hanya mekar setiap seratus
tahun sekali di tempat paling terpencil dan sulit dijangkau di gunung, sehingga
sangat sulit ditemukan. Gambar bunga mawar yang tumbuh di atas batu. Melambangkan
bahwa kita memiliki fisik yang indah namun harus mempunyai ahklak yang baik
sehingga kita terlihat sempurna dimata orang lain.
Dilihat
dari teori mimesis
Kreator
ini membuat karya bunga mawar berlapis emas, dengan teori mimesis versi Aristoteles
Mawar atau objek lain dalam karya seni bisa dianggap sebagai bagian dari
elemen-elemen dalam mimesis ketika mereka dihadirkan dalam konteks yang
menggambarkan kehidupan nyata atau menyampaikan pesan yang bersifat universal.
Sebagai contoh, dalam sebuah puisi atau drama, mawar dapat digunakan sebagai
simbol cinta atau keindahan, mencerminkan penggunaan elemen-elemen alam untuk
menggambarkan atau menyampaikan emosi manusia. Lain dengan mimesis versi plato
yang menjelaskan bahwa suatu karya seni bisa disebut seni jika karya tersebut
sangat memiliki kemiripan yang sangat jelas dengan aslinya atau keadaan
sebenarnya (imitasi). Maka gambar ini tidak bisa disebut seni oleh plato.
teori
significant form
Jika
dilihat dari teori significant form gambar ini menggunakan AI dengan Teknik figurative
dengan gambar non geometri yang menggambarkan tanaman tumbuh diatas batu tebing
yang berwarna emas dan berwarna merah, background tersebut berwarna
abstrak hingga menjadi focus dengan
gambar mawar berlapis emas yang tumbuh diatas batu jadi gambar tersebut memiliki
nilai estetika bagi audiens yang melihatnya.
Hasil analisis
2.
seruan untuk mengangkat senjata
seruan
untuk mengangkat senjata
Sekitar
tahun 2065 SM pada masa Dinasti Xia, naga dibangunkan untuk pertama kalinya
dalam satu milenium. Banyak yang percaya bahwa pembangunan kanal, pembendungan,
dan banjir di lembah oleh Yu Agung untuk mengendalikan banjir adalah penyebab
membangunkan makhluk-makhluk ini. Setiap malam, desa-desa dan kota-kota di
beberapa daerah diteror oleh para naga. Sekali lagi, rakyat Tiongkok
mengandalkan pemimpin mereka Yu untuk menyelamatkan mereka. Sebuah kampanye
diluncurkan untuk merekrut dan melatih pasukan yang mampu melindungi rakyat dan
membunuh makhluk-makhluk pembunuh yang mengerikan ini. Karya seni ini menghiasi
dinding kuil, menginspirasi para pemuda untuk mendaftar dalam program pelatihan
khusus dan mengangkat senjata untuk membantu mengalahkan naga. Setiap elemen
karya seni ini dibayangkan oleh AI dengan komposisi akhirSeperti yang
dinyanyikan John Lennon... 'Tidak ada yang nyata.
Teori
mimesis
Seniman
ini membuat karya dengan AI. dengan teori versi Aristoteles karya ini bisa dikatakan
sebagai seni karna seniman ini telah membuat atau menciptakan kembali kenyataan
dengan hasil imajinasinya sendiri yang dapat mewakili rasa tersebut. Lain dengan
mimesis versi plato yang menjelaskan bahwa suatu karya seni bisa disebut seni
jika karya tersebut sangat memiliki kemiripan yang sangat jelas dengan aslinya
atau keadaan sebenarnya (imitasi). Maka gambar ini tidak bisa disebut seni oleh
plato. Karya seni ini terlihat gambar realistic gambar mitiologi China.
Teori
significant form
Jika
dilihat dari gambar tersebut Jika dilihat dari teori ini, karya tersebut
menggunakan unsur seni seperti bidang, bentuk, warna, dan gelap terang. Yang
bisa terlihat dari bentuk-bentuk, hewan naga dan pendekar, dan unsur gelap
terang terlihat pada naga dan langit yang berwarna abstrak.
Hasil
analisis
3. Sally
Sally
Kolaborasi
dengan istri saya. Kami berdua menyukai Nightmare Before Christmas dan kami
ingin menciptakan karakter yang cocok dengan alam semesta itu. Terinspirasi
oleh minat cinta "Sally" Jack.
Teori
mimesis
Lukisan
ini dibuat secara digital dengan teori mimesis versi Aristoteles karya ini bisa
dikatakan sebagai seni karena seniman ini telah membuat atau menciptakan
kembali kenyataan degan hasil imajinasinya sendiri yang dapat mewakili rasa
tersebut. Lain dengan mimesis versi plato yang menjelaskan bahwa suatu karya
seni bisa disebut seni jika karya tersebut sangat memiliki kemiripan yang
sangat jelas dengan aslinya atau keadaan sebenarnya (imitasi). Maka gambar ini
tidak bisa disebut seni oleh plato. Walaupun gambar ini menyerupai gambar seorang
Perempuan yang berbentuk setengah mayat.
Teori
significant form
Gambar
ini dilakukan menggunakan Teknik digital yang menggunakan unsur unsur seni
didalamnya yaitu menggunakan kombinasi warna dan bentuk bidang di kepalanya dan
garis di rambutnya Yang dapat menimbulkan nilai estetika untuk para audiens
yang melihat karya tersebut dengan penataan tempat dan pewarnaannnya.
Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan karya seni memiliki nilai estetika dan teori dan makna untuk para audiens yang melihatnya. Menurut Plato, seni adalah imitasi, hasil dari tiruan alam. Pandangan ini menganggap bahwa suatu karya seni merupakan tiruan obyek atau benda yang ada di alam atau karya yang sudah ada sebelumnya. Suatu karya dapat disebut seni karna menyerupai bentuk aslinya. Sedangkan menurut Aristoteles, mengambil teori mimesis Plato yakni seni menggambarkan kenyataan, tetapi dia berpendapat bahwa mimesis tidak semata-mata menjiplak kenyataan, karna seni adalah representasi dari kehidupan masyarakat sebenarnya. karena 'kenyataan' itu tergantung pula pada sikap kreatif orang dalam memandang kenyataan. Dan teori significant form menurut clive bell adalah karya seni memiliki bentuk signifikan yang dapat membangkitkan emosi estetis untuk para audiensnya Jadi teori mimesis plato dan aristoteles membicarakan pada hubungan antara sebuah karya seni dan dunia nyata, sedangkan teori significant form clive bell fokus dengan nilai estetisnya.
Komentar
Posting Komentar